Rabu, 30 September 2009

The 8 Golden Rules of Communication In a Relationship


The 8 Golden Rules of Communication In a Relationship

Akhir-akhir ini saya seringkali mendapat keluhan dari orang-orang yang ada disekitar saya. Mereka mengeluhkan tentang pasangannya begini dan begitu. Mulai merasa adanya ketidakcocokan dalam suatu hubungan. Barangkali mungkin hal ini juga terjadi pada Anda maupun pasangan anda. Tapi sekali lagi, tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan cara baik dan kepala dingin. Oleh karena itu tulisan ini saya coba susun untuk membantu mengatasi masalah tersebut.


Kunci hubungan yang sukses diragukan lagi komunikasi yang baik. Untuk hubungan yang baik, pasangan harus selalu mengkomunikasikan pikiran dan perasaan mereka satu sama lain. Namun, seiring berjalannya waktu, pasangan seringkali kehilangan minat berkomunikasi dengan pasangannya. Mereka kehabisan topik untuk pembicarakan dan percakapan menjadi monoton dan membosankan. Pasangan mulai kehilangan kasih mereka koneksi dan hubungan menjadi tugas daripada suatu jalan kenikmatan.


Kita punya 8 emas aturan komunikasi yang harus selalu diingat. Mereka dapat diterapkan untuk menjaga hubungan Anda pada puncaknya dan mencegah Anda dari kehilangan orang yang penting dalam hidup Anda. Untuk membantu Anda mengingat peraturan-peraturan ini, kami telah merancang sebuah mnemonic – LOVE SOUP, di mana L adalah singkatan untuk L istening, O untuk membuka komunikasi, V untuk V erbalising dan E untuk E mpathy. S adalah singkatan untuk S miling, O adalah singkatan untuk O bjective, U adalah singkatan untuk U nderstanding, P adalah singkatan untuk P atience




1. Listening
Semua orang setuju bahwa kunci pertama komunikasi yang efektif adalah mendengarkan.. Jika masing2 dapat saling mendengarkan dengan baik, mereka lebih cenderung untuk saling memahami ide-ide dan menghindari kesalahpahaman yang tidak perlu..


Bagaimana kita dapet melatih diri untuk mendengarkan secara efektif? Pada tahap awal, berkomunikasi dengan pasangan Anda dengan kewaspadaan yang sama seperti jika kita sedang menyepakati sebuah kesepakatan sebesar Rp 1 Milyar.. Mendengarkan secara aktif apa yang dikatakan pasangan kita, proses di otak kita maupun perasaan dia akan mengalami dan bereaksi sesuai dengan isi pesan tersebut. Oleh karena itu kita hendaknya menerapkan prinsip-prinsip ini setiap hari dalam komunikasi. Dengan mencobanya, Anda akan mampu menangkap perasaan pasangan Anda bahkan sebelum dia memperverbalkan isi pesan itu itu.




2. Open Communication
Aturan emas kedua bagi komunikasi yang efektif adalah untuk berkomunikasi secara terbuka dan tulus. Bersikaplah jujur dalam apapun yang Anda katakan dan mencoba untuk tidak berbohong kepada pihak lain. Saling berbagi dengan pikiran dan ide-ide dan memperbarui pihak lain pada kehidupan Anda setiap hari. Sejauh mungkin, anda tidak menyembunyikan apa pun dari satu sama lain. Berbagi rahasia sehingga pihak lain akan merasa bahwa dia menempati posisi penting dalam hidup Anda.


Jika Anda berkomunikasi secara terbuka dengan pasangan anda secara teratur di dalam cara yang jujur, maka akan meminimalkan kemungkinan pihak lain menebak-nebak tentang apa yang Anda pikirkan atau lakukan dan karenanya, mengurangi kemungkinan kesalahpahaman terjadi.




3. Verbalising
Ketiga, jangan mengharapkan pasangan Anda untuk membaca pikiran Anda. Selalu verbalisasikan keinginan dan kebutuhan Anda kepada pihak lain. Sebagai contoh, jika Anda tidak bahagia tentang apa yang dia lakukan, katakan padanya dalam cara yang bijaksana, atau pihak lain mungkin tidak akan pernah tahu ketidaksenangan Anda. Jika Anda benar-benar mencintai dia / nya sangat banyak, bisikan kata-kata cinta dengan manis ke dalam telinganya.


Melalui verbalisasi dari pikiran dan perasaan Anda, saling pengertian yang lebih baik akan berkembang, yang pada gilirannya akan membawa hubungan Anda dengan lebih tinggi.




4. Empathy
Telah dikatakan bahwa bahasa cinta bukan kata-kata, tapi arti. Oleh karena itu, penting untuk mencoba dan memahami perasaan pihak lain ketika berkomunikasi. Menghargai pihak lain memahami gagasannya, menunjukan keprihatinan, mendukung harapan adalah cara kita melihat sesuatu dari perspektifnya. Jika ada yang saling bertentangan melihat titik, cobalah untuk menempatkan diri di pihak lain dan mengidentifikasi satu sama lain. Dengan lebih empati dan kepedulian, pasangan Anda akan merasa dicintai dan ini akan membuka saluran-saluran baru untuk komunikasi efektif.




5. Smile
Senyuman selalu memberi warna tersendiri dalam suatu hubungan. Seringkali seseorang yang tersenyum identik dengan perasaan senang walau tidak sepenuhnya demikian. Karena senyuman itu mempunyai sejuta arti. Tapi yang perlu diingat adalah mayoritas orang lebih suka melihat ketika pasangannya tersenyum. Sehingga senyum itu sendiri dapat ditransferkan pada orang lain. Selain itu sebuah senyuman dapat mencairkan atau meredakan suasana panas ketika terjadi kesalahpahaman. Karena senyum juga membawa suasana damai.




6. Objective
Keobjektifan ketika menangani suatu masalah adalah hal mutlak dalam sebuah komunikasi. Seringkali pasangan kita mungkin berpendapat atau menyetujui suatu hal yang keliru. Yang menjadi salah adalah ketika kita juga ikutan menyetujui gagasan keliru tersebut. Kita perlu membimbingnya dan juga menyelarraskan pemahamannya yang salah akan suatu hal. Ini bukan berarti tidak saying kepada pasangan. Tapi hal ini justru sebaliknya. Kita menyelamatkan pasangan kita dari pemikirannya yang keliru. Salah adalah salah, benar adalah benar. Itulah rumus baku untuk keobjektifan.




7. Understanding
Pengertian adalah kunci berikutnya dalam membangun komunikasi yang baik. Pengertian seringkali disamakan dengan empati. Mungkin sekilas terlihat sama, tapi sebeernya itu adalah 2 hal yang berbeda. Empati lebih ke perasaan pasangan kita sedangkan pengertian mengarah kepada tujuan yang ingin dicapai.. Pengertian berarti memahami alasan yang tersirat maupun tersurat dibalik semua tindakan ataupun keputusan yang diambil oleh orang-orang disekitar kita. Jika masing-masing pihak sudah memahami tujuan yang ingin dicapai bersama maka hampir dipastikan bahwa segala hal akan berjalan dengan baik.




8. Patience
Hal terakhir dari aturan emas adalah kesabaran. Mungkin kesannya sepele atau terlihat biasa saja, tapi suka atau tidak, sadar atau tidak kesabaran memang penting. Sejauh mana lita bersabar terhadap pasangan atau seseorang yang suka mengeluhkan hal yang sama? Atau bagaimana menghadapi pasangan yang mungkin terus melakukan hal-hal yang tidak kita suka? Atau barangkali mendapat pasangan yang terkesan sangat cuek. Ya apapun itu, kesabaran seringkali membawa manfaat bagi banyak orang karma jerih payah kita yang satu ini bisa menyadarkan seseorang untuk menjadi tanggap terhadap pasangannya.




Kesimpulannya adalah jangan teralu cepat menyerah ketika menjalani sebuah hubungan yang mulai renggang. Semua hal kembali bergantung pada Anda, apakah anda berniat mengubahnya menjadi lebih baik atau tidak. Sekali lagi, semua masalah selalu ada jalan keluar.






Created by: Chelestiar Kong and Malvin Adiputra


Prepared by: Malvin Adiputra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar